(self.SWG_BASIC = self.SWG_BASIC || []).push( basicSubscriptions => { basicSubscriptions.init({ type: "NewsArticle", isPartOfType: ["Product"], isPartOfProductId: "CAow7ue8DA:openaccess", clientOptions: { theme: "light", lang: "id" }, }); }); window.dataLayer = window.dataLayer || []; function gtag(){dataLayer.push(arguments);} gtag('js', new Date()); gtag('config', 'G-0S6TE2EDMQ'); gtag('config', 'AW-10806135678');
Tegas, Lugas, Independen.
Example 325x300
Example floating
Example floating
Korupsi

Dugaan Kerugian Negara Rp 205 Juta Per tahun di Disdukcapil Lampung Barat

681
×

Dugaan Kerugian Negara Rp 205 Juta Per tahun di Disdukcapil Lampung Barat

Sebarkan artikel ini

Lampung Barat, (Akuratnews.pro) – Alokasi anggaran fantastis sebesar Rp 264,9 juta untuk alat tulis kantor (ATK) dan bahan cetak di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Lampung Barat tahun 2024 menuai sorotan tajam.

LSM Tunas Bangsa menilai angka ini tidak wajar, berpotensi kuat merugikan keuangan negara hingga Rp 205 juta, dan jauh melampaui standar biaya yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya
Example 300x600
Gulir ke Bawah ↓

Ketua LSM Tunas Bangsa Birman Sandi menyatakan, temuan ini memunculkan dugaan serius adanya praktik tidak sehat dalam pengelolaan anggaran dinas tersebut.

“Anggaran sebesar ini untuk ATK dan bahan cetak kami nilai sebagai pemborosan dan berpotensi kuat adanya penyimpangan serta dugaan korupsi,” ujar Sandi kepada Times Akurat News, Sabtu, 29 maret 2025.

Berdasarkan dokumen anggaran yang dianalisis LSM Tunas Bangsa, total Rp 264.902.500 tersebut terbagi dalam 45 paket pengadaan, dengan rincian signifikan mencakup biaya kertas dan cover (32 paket) senilai Rp 210.072.056, ditambah biaya ATK (5 paket) Rp 32.515.000, dan biaya cetak bahan (8 paket) Rp 22.315.000.

Sandi membandingkan angka ini dengan Standar Biaya Masukan (SBM) 2024 yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 49 Tahun 2023. Menurut aturan tersebut, pagu anggaran alat bahan kantor untuk satuan kerja (satker) dengan pegawai kurang dari 40 orang – seperti Disdukcapil Lampung Barat yang memiliki 28 pegawai – ditetapkan maksimal hanya Rp 59.170.000 per tahun.

“Sangat jelas ada selisih luar biasa besar. Anggaran yang dialokasikan Disdukcapil Lampung Barat hampir lima kali lipat dari batas SBM. Ini menunjukkan dugaan kuat pengabaian prinsip efisiensi dan efektivitas anggaran,” tegas Sandi.
Dengan selisih lebih dari Rp 205 juta (Rp 264.902.500 – Rp 59.170.000), LSM Tunas Bangsa mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk segera turun tangan mengusut dugaan ini.

“Kami menduga kuat realisasi anggaran ini dimanipulasi dan sarat permainan untuk keuntungan oknum tertentu. Potensi kerugian negaranya sangat signifikan, APH harus segera mengusut tuntas,” desaknya.

Lebih jauh, Sandi menduga adanya unsur kesengajaan dalam pembengkakan anggaran ini, menjadikannya modus untuk mengeruk keuntungan pribadi.

“Kami menduga alokasi belanja alat bahan ini seolah sengaja digelembungkan oleh oknum pejabat setempat, mungkin sudah lama dijadikan modus sebagai lahan empuk untuk meraup keuntungan dari APBD,” ungkapnya.

Ironisnya, lanjut Sandi, pemborosan ini terjadi di era digitalisasi dan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang seharusnya menekan penggunaan kertas dan anggaran konvensional.

Pihaknya juga mempertanyakan pos anggaran besar lainnya, seperti belanja perjalanan dinas Rp 320 juta dan pembayaran jasa pelayanan umum Rp 522 juta.

“Di era serba digital, mengapa Disdukcapil Lampung Barat masih sangat boros anggaran ATK, kertas, dan bahkan perjalanan dinas? Seharusnya koordinasi bisa via digital, meminimalkan perjalanan. Anggaran digitalisasi besar, tapi anggaran konvensional ikut besar, ini kan aneh?” tanya Sandi retoris.

Times Akurat News tengah berupaya mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi langsung dari Kepala Disdukcapil Kabupaten Lampung Barat, Ruspan Anwar, terkait seluruh dugaan yang dilayangkan oleh LSM Tunas Bangsa tersebut.

[Rivan/Times Akurat News]

Example 120x600

Times Akurat News adalah portal berita Lampung terkemuka yang mendedikasikan diri pada jurnalisme mendalam, dengan fokus utama pada pengawasan dinamika politik dan pemerintahan. Kami hadir sebagai pilar pengungkap fakta, menyajikan laporan yang tajam, akurat, dan independen untuk publik global. Misi kami adalah memastikan publik mendapatkan akses terhadap informasi yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan, terutama dalam isu-isu yang menyangkut kepentingan umum. Prinsip & Etika Jurnalisme Kami Integritas Times Akurat News dibangun di atas empat pilar etika yang tidak dapat ditawar, yang menjadi pedoman bagi seluruh jajaran redaksi kami di mana pun berada

Gg. Sakti No.40 Surabaya, kecatamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung, 35148
0821 7748 5498
TIMES AKURAT NEWS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mengenal KWS KPK: Saluran Aman dan Rahasia untuk Melaporkan Korupsi
Korupsi

Mengenal KWS KPK: Saluran Aman dan Rahasia untuk Melaporkan Korupsi. Artikel ini mengupas secara detail mengenai KPK Whistleblower System (KWS), platform pengaduan rahasia dari Komisi Pemberantasan Korupsi. Dijelaskan bagaimana masyarakat dapat melaporkan dugaan korupsi secara aman, fitur-fitur unggulannya seperti jaminan kerahasiaan dan pemantauan laporan, serta saluran pengaduan lain yang tersedia. Berita ini bertujuan untuk mengedukasi publik tentang cara berpartisipasi aktif dalam pemberantasan korupsi.

Dugaan Korupsi Sistematis Terbongkar, KPK & Kejaksaan Agung Diminta Turun Tangan
Korupsi

PUPR Mesuji Glontorkan Rp 4,2 Miliar untuk Bensin: Dugaan Korupsi Sistematis Terbongkar, KPK & Kejaksaan Agung Diminta Turun Tangan! Artikel investigasi ini membongkar dugaan korupsi sistematis dan skala masif di Dinas PUPR Kabupaten Mesuji pada APBD 2024. Sorotan utama adalah “anggaran monster” senilai Rp 4,2 Miliar untuk belanja bensin yang melanggar standar biaya nasional, skandal tender proyek jalan Rp 6,1 Miliar yang diduga diatur, serta miliaran rupiah “dana siluman” dan anggaran perjalanan dinas fiktif. Berita ini mengungkap bagaimana LSM Tunas Bangsa mendesak KPK dan Kejaksaan Agung untuk segera turun tangan menginvestigasi Kepala Dinas PUPR Mesuji, Ir. Agnatius Syahrizal.

Korupsi

Di Balik Prestasi WTP Mesuji, Bom Waktu Korupsi di Anggaran PUPR 2024. Investigasi mendalam mengungkap dugaan korupsi di Dinas PUPR Mesuji di balik prestasi WTP. Temuan janggal BPK terkait belanja solar fiktif Rp9,3 Miliar menjadi alarm serius untuk potensi penyelewengan APBD 2024.
Investigasi mendalam mengungkap dugaan korupsi di Dinas PUPR Mesuji di balik prestasi WTP. Temuan janggal BPK terkait belanja solar fiktif Rp9,3 Miliar menjadi alarm serius untuk potensi penyelewengan APBD 2024.

Catatan: Deskripsi langsung menyoroti kata kunci utama: korupsi, PUPR Mesuji, WTP, BPK, solar fiktif, dan APBD 2024.

Korupsi

KADIS DPLH Bungkam, Dugaan Korupsi di Pesawaran Semakin Menguat. membongkar dugaan korupsi sistematis dalam Rencana Umum Pengadaan Dinas Pertanahan dan Lingkungan Hidup (DPLH) Kabupaten Pesawaran untuk APBD 2024. Dengan total anggaran Rp 2,45 miliar, analisis mengungkap modus operandi busuk seperti penggelembungan harga (mark-up) brutal pada sewa alat berat dan pakaian dinas, serta pemecahan puluhan paket pengadaan untuk menghindari lelang terbuka. Dugaan semakin diperkuat dengan alokasi anggaran swakelola yang tidak wajar dan berpotensi fiktif. Kepala Dinas DLH, Dra. Linda Sari, M.M., memilih bungkam saat dikonfirmasi, menambah kecurigaan publik atas praktik lancung yang merugikan keuangan negara.

Penelitian Proyek Lampung Selatan
Korupsi

Penelitian Proyek Lampung Selatan: Analisis Mendalam Korupsi Sistemik, Jaringan Kekuasaan, dan Proyek Infrastruktur Bermasalah. Artikel ini adalah sebuah laporan investigasi mendalam yang membongkar dugaan korupsi sistemik di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lampung Selatan. Berawal dari temuan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2023 yang mengungkap kelebihan bayar sebesar Rp2,78 miliar pada 11 proyek infrastruktur, investigasi ini menelusuri jejak masalah hingga ke akar sejarahnya, membandingkan pola yang terjadi saat ini dengan skandal korupsi masif era Bupati Zainudin Hasan. Laporan ini juga menyoroti peran kontroversial Kepala Dinas PUPR saat ini, Hasbie Azka, keluhan monopoli proyek dari kontraktor lokal, serta menganalisis munculnya jaringan kekuasaan baru melalui dinasti politik-bisnis keluarga Djausal, yang puncaknya adalah terpilihnya Rahmat Mirzani Djausal sebagai Gubernur Lampung. Secara keseluruhan, artikel ini memetakan “gurita proyek” yang melibatkan simbiosis antara birokrat, politisi, dan pengusaha, yang mengorbankan kualitas infrastruktur dan merugikan keuangan negara.

error: Content is protected !!