Mutu Pendidikan Tubaba Disorot, Kadisdik Lampung Siapkan Uji Kompetensi Guru
Tulang Bawang Barat – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung, Thomas Americo, secara terbuka menyoroti rendahnya mutu pendidikan di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba). Sebagai langkah tegas, Disdikbud akan menerapkan uji kompetensi dan pengawasan jam mengajar bagi seluruh pendidik di wilayah tersebut.
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Thomas Americo saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Implementasi Literasi Digital di SMKN 1 Tulang Bawang Tengah, Selasa (9/9/2025)
“Faktanya, mutu pembelajaran di sini masih rendah, ditambah lagi dengan guru yang berkualitas rendah. Ini harus kita perbaiki bersama,” tegas Thomas di hadapan para pendidik jenjang SMA dan SMK se-Kabupaten Tulang Bawang Barat.
Ia memaparkan, meskipun lebih dari 30 sekolah di Tubaba telah terakreditasi, mayoritas masih berada di peringkat rendah. Untuk mengatasi masalah fundamental tersebut, Disdikbud menyiapkan dua langkah intervensi.
“Pertama, jam wajib mengajar guru akan kami awasi secara ketat. Kedua, kami akan segera melakukan uji dan tes kompetensi kepada seluruh pendidik,” jelasnya, didampingi Kabid Ketenagaan Jhoni Efendi, Kacabdin Wilayah 6, dan Ketua MKKS.
Sebagai strategi jangka panjang, Thomas menambahkan bahwa Disdikbud akan menyeleksi sejumlah sekolah untuk dijadikan model percontohan (role model) sekolah unggulan.
Menurutnya, perbaikan mutu guru adalah fondasi utama untuk membangun nalar kritis siswa. Literasi, lanjutnya, bukan lagi sekadar mampu membaca dan menulis, melainkan kemampuan mengolah informasi secara kritis, berkomunikasi efektif, dan melahirkan gagasan kreatif.
“Guru harus menjadi fasilitator untuk membangun nalar kritis siswa. Didik mereka cara berkomunikasi yang baik, sehingga mereka mampu berkarya dan menjadi generasi emas harapan bangsa,” pesannya.
Salah seorang peserta mengungkapkan, kegiatan ini memberikan wawasan baru tentang pemanfaatan teknologi untuk mendukung proses belajar. “Ini sejalan dengan komitmen sekolah dalam menguatkan literasi digital,” katanya.
Apresiasi serupa juga datang dari Kepala SMKN 1 Gunung Agung. Ia berharap ilmu yang didapat dari bimtek ini dapat disebarluaskan. “Ini harus ditularkan agar tercipta budaya digital yang sehat dan produktif di lingkungan sekolah,” tutupnya.(*)