Di Balik Kunjungan Kadisdik: Kepala SMKN Pulau Tabuan Biayai Sekolah dari Kantong Pribadi
Tanggamus – Fakta mengejutkan terungkap di balik kunjungan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung, Thomas Americo, ke SMKN Pulau Tabuan, Tanggamus. Demi operasional sekolah, Plt Kepala Sekolah, M. Ruzabari, M.Pd., terpaksa membiayai semua kebutuhan—mulai dari listrik hingga asesmen nasional—menggunakan dana pribadi sejak Juni 2024.
Kenyataan pahit ini terkuak saat Thomas Americo menyambangi sekolah di wilayah 3T (Terjauh, Terluar, Tertinggal) tersebut setelah menempuh lima jam perjalanan laut, Jumat (12/9/2025).
Selain nihilnya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), sekolah ini juga menghadapi krisis air bersih. Para siswa dan guru harus berjalan ratusan meter ke hulu untuk mendapatkan air karena satu-satunya sumur bor di sekolah rusak.
“Sejak Juni hingga kini, seluruh biaya operasional saya topang dari kantong pribadi. Mulai dari izin operasional, bayar listrik, hingga menyewa laptop untuk ANBK,” ungkap M. Ruzabari di hadapan Kadisdikbud.
Ruzabari, satu-satunya ASN di antara 7 guru dan 2 tenaga kependidikan honorer, juga memaparkan bahwa honor para guru hanya berkisar Rp100-150 ribu per bulan. Upaya iuran orang tua sebesar Rp75 ribu per bulan pun dirasa berat bagi warga yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan kecil.
Mendengar seluruh paparan tersebut, Thomas Americo menyatakan akan segera mengambil tindakan. Ia berjanji akan mengupayakan para guru honorer masuk dalam program “Lampung Mengajar” untuk tambahan insentif.
“Terkait kesejahteraan guru, ini menjadi prioritas. Untuk masalah siswa, harus ada kolaborasi dengan SD dan SMP Satu Atap agar tidak ada lagi anak putus sekolah,” tegas Thomas prihatin.
Di hadapan 50 siswa sekolah tersebut, Thomas juga memberikan motivasi. Ia mendorong para siswa untuk tidak minder dan terus berjuang menggapai cita-cita agar kelak dapat membangun kampung halamannya.
“Harus lahir dari Pulau Tabuan ini anak-anak yang sukses. Peluang besar ada di depan, jangan disia-siakan,” kata Thomas.
SMKN 1 Pulau Tabuan sendiri didirikan pada 2023 sebagai satu-satunya sekolah kejuruan di pulau tersebut, menjawab kebutuhan pendidikan warga setempat dan diharapkan dapat menciptakan lulusan yang siap kerja.(*)