Bappeda Pimpin Akselerasi, Lampung Selatan Targetkan Peningkatan Status Kabupaten Layak Anak
Kalianda – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan mengintensifkan upaya untuk meningkatkan status sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA). Di bawah komando Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), seluruh gugus tugas lintas sektor dikumpulkan untuk menyinkronkan program dan anggaran demi percepatan target pada tahun 2025.
Rapat koordinasi strategis ini dipimpin langsung oleh Kepala Bappeda Lampung Selatan, Aryan Saruhian, di ruang rapatnya, Jumat (24/9/2025).
Aryan Saruhian menegaskan, predikat KLA bukan sekadar penghargaan seremonial, melainkan sebuah investasi fundamental untuk masa depan sumber daya manusia di Lampung Selatan. Menurutnya, pemenuhan hak dan perlindungan anak adalah indikator utama keberhasilan pembangunan daerah.
“KLA adalah cerminan dari komitmen kita semua. Saat kita memastikan anak-anak kita sehat, terdidik, terlindungi, dan didengarkan suaranya, saat itulah kita sedang membangun fondasi Lampung Selatan yang maju,” ujar Aryan.
Peran sentral Bappeda dalam gugus tugas ini, lanjutnya, adalah untuk memastikan semua program yang berkaitan dengan KLA dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tidak berjalan sendiri-sendiri.
“Bappeda berfungsi sebagai dirigen. Program dari Dinas Pendidikan, Kesehatan, Sosial, PPPA, hingga Dukcapil harus selaras dan terintegrasi dalam dokumen perencanaan dan penganggaran daerah. Tidak ada lagi ego sektoral, semuanya bekerja untuk satu tujuan,” tegasnya
Dalam rapat tersebut, gugus tugas melakukan evaluasi terhadap 24 indikator KLA yang terbagi dalam lima klaster utama, mulai dari hak sipil dan kebebasan, kesehatan dasar, pendidikan, hingga perlindungan khusus.
Beberapa isu yang menjadi fokus utama antara lain percepatan kepemilikan akta kelahiran, pencegahan perkawinan anak, penurunan angka stunting, serta penanganan kasus kekerasan dan perundungan (bullying) di lingkungan sekolah.
Pemkab Lampung Selatan menargetkan adanya lompatan peringkat dari status yang telah diraih sebelumnya. Untuk itu, diperlukan komitmen bersama dalam mengimplementasikan kebijakan, program, dan kegiatan yang inovatif dan berdampak langsung bagi anak-anak.
“Ini adalah kerja kolektif. Komitmen pimpinan daerah sudah sangat kuat, sekarang tinggal bagaimana kita di level teknis mengeksekusinya dengan serius hingga ke tingkat desa. Kita ingin Lampung Selatan benar-benar menjadi rumah yang aman dan nyaman bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang,” pungkas Aryan.(*)