TANGGAMUS (TIMES AKURAT NEWS) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanggamus mengumumkan bahwa beberapa desa di Kecamatan Semaka terkena dampak banjir akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut. Sebanyak sepuluh desa mengalami genangan, yang mengakibatkan tingginya muka air mencapai 80 cm. Walaupun kondisi ini mengkhawatirkan, tidak ada warga yang memilih untuk mengungsi, mereka lebih memilih untuk bertahan di rumah masing-masing.
Desa-desa yang teridentifikasi mengalami banjir meliputi Desa Srikaton, Sukajaya, Kacapura, Sukaraja, Sidodadi, Bangunrejo, Sripurnomo, Pardawaras, Waykerap, dan Sedayu. BPBD Tanggamus terus memantau situasi dan memastikan bantuan yang diperlukan siap untuk diberikan. Melihat tingginya genangan air, langkah-langkah mitigasi dan penanganan harus disiapkan dalam waktu cepat agar dapat mengurangi dampak yang lebih buruk terhadap masyarakat.
Salah satu hal yang cukup mengejutkan adalah keputusan warga di desa-desa tersebut untuk tetap berada di rumah meskipun berada dalam situasi darurat. Tindakan ini mungkin disebabkan oleh situasi yang belum menjadi cukup kritis untuk memaksa mereka meninggalkan tempat tinggal. Hingga pukul 18.00 WIB, kondisi air yang menggenangi rumah-rumah warga belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Dalam situasi ini, peran BPBD dan institusi terkait sangat penting untuk memberi dukungan dan memfasilitasi warga yang membutuhkan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanggamus, Irvan Wahyudi, baru-baru ini mengungkapkan bahwa terdapat sejumlah longsoran material di beberapa titik, termasuk batu, lumpur, dan kayu. Kondisi ini telah menyebabkan akses jalan tertutup, sehingga menghambat mobilitas serta penanganan lebih lanjut. Proses pembersihan jalan lintas barat saat ini masih dalam pengerjaan oleh dinas terkait, agar akses kembali normal secepatnya.
Dalam sektor pertanian, Irvan Wahyudi menyatakan bahwa lahan seluas 149,45 hektare terendam banjir. Ini tentunya akan berdampak signifikan pada produktivitas pertanian di daerah tersebut. Banjir juga menyebabkan kerusakan fasilitas umum, di mana BPBD mencatat bronjong rusak berat sebanyak 1 unit, dan fasilitas ibadah serta pendidikan yang terendam, masing-masing sebanyak 3 unit dan 2 unit. Hal ini menciptakan tantangan baru bagi masyarakat yang bergantung pada fasilitas-fasilitas tersebut.
Di tengah kondisi sulit ini, masyarakat diharapkan untuk tetap bersikap tenang dan mengikuti arahan dari BPBD dan pihak berwenang. Penyampaian informasi yang jelas dan cepat sangat penting untuk memastikan keselamatan dan keamanan warga. BPBD Kabupaten Tanggamus menjamin bahwa mereka akan terus melakukan pemantauan dan memberikan update terkait situasi terkini serta langkah-langkah yang akan diambil untuk membantu warga yang terdampak banjir.