Descatama Paksi Moeda Jabat Sekwan, Ditantang Gubernur Modernisasi Jantung Legislatif Lampung
BANDAR LAMPUNG – Babak baru dalam karir birokrasi Descatama Paksi Moeda resmi dimulai. Ia dilantik oleh Gubernur Lampung, Rahmad Mirzani Djausal, untuk mengemban jabatan strategis sebagai Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Sekwan) Provinsi Lampung. Pelantikan ini bukan sekadar rotasi biasa, melainkan sebuah penugasan penting untuk menjadi motor penggerak administrasi di jantung legislatif daerah.
Pelantikan yang berlangsung khidmat di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur pada Rabu (16/7/2025) kemarin, menjadi panggung bagi Gubernur Mirza untuk menitipkan pesan kuat tentang transformasi birokrasi yang harus dirasakan langsung oleh rakyat.
Meninggalkan posisinya sebagai Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora), Descatama kini memasuki arena yang berbeda. Sebagai Sekwan, ia tidak hanya bertanggung jawab atas administrasi dan keuangan dewan, tetapi juga memegang peran krusial dalam mendukung tiga fungsi utama DPRD: legislasi, anggaran, dan pengawasan.
Ia akan menjadi jembatan utama antara eksekutif (Pemerintah Provinsi) dan 50 anggota legislatif, memastikan seluruh agenda kerja dewan berjalan lancar, efisien, dan didukung oleh tenaga ahli yang kompeten. Posisi ini menuntut kemampuan manajerial, diplomasi, dan pemahaman politik yang tinggi.
Pelantikan kemarin merupakan bagian dari rotasi strategis untuk penyegaran dan penguatan organisasi perangkat daerah. Selain Descatama, Gubernur Mirza juga melantik:
- Tina Malinda: Menjabat sebagai Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setdaprov Lampung. Sebelumnya adalah Sekretaris DPRD Lampung.
- Meiry Harika Sari: Dipercaya untuk mengisi jabatan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung yang ditinggalkan Descatama.
Dalam sambutannya, Gubernur Mirza menekankan bahwa jabatan adalah amanah untuk melayani, bukan untuk dilayani. Ia menantang para pejabat yang baru dilantik, khususnya Descatama, untuk menjadi agen perubahan di era digital.
“Keberhasilan pembangunan tidak diukur dari rencana di atas kertas, tapi sejauh mana rakyat merasakan manfaatnya. Ubah kebijakan menjadi aksi nyata,” tegas Mirza.
Gubernur menyoroti urgensi digitalisasi untuk memangkas birokrasi yang berbelit dan mempercepat pelayanan publik. Ia mendorong para pejabat untuk berani berinovasi meniru daerah lain yang telah sukses menerapkan teknologi.
“Kita harus berani melangkah, beradaptasi, dan berpikir kreatif. Saya tidak ingin birokrasi kita hanya terlihat hebat di angka statistik, tapi tidak dirasakan kehadirannya oleh masyarakat,” ujarnya.
Pesan penutup dari Gubernur Mirza menjadi tantangan langsung bagi Descatama di pos barunya: menjadi teladan, memimpin perubahan, dan mewujudkan sistem pendukung legislatif yang profesional, transparan, dan berpihak pada kepentingan rakyat Lampung.
[Berry/Times Akurat News]
Baca Juga :