TANGGAMUS, LAMPUNG – Di tengah meningkatnya ancaman perubahan iklim global, Kabupaten Tanggamus mengambil langkah tegas dan terukur untuk memperkuat benteng pertahanan pesisirnya. Digerakan oleh Dinas Perikanan, sebuah aksi penanaman 500 batang mangrove telah dilaksanakan dengan sukses pada Rabu, 7 April 2025.
Kegiatan yang juga dihadiri Wakil Bupati Agus Suranto ini bukan hanya menandai komitmen nyata pemerintah daerah, tetapi juga menjadikan kesadaran akan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga keberlanjutan ekosistem.
Aksi penanaman 500 bibit mangrove ini, meski terfokus pada jumlah yang terukur, sarat akan makna strategis. Ia menjadi simbol perlawanan aktif Tanggamus terhadap dampak perubahan iklim seperti abrasi pantai dan kerusakan ekosistem laut, sekaligus fondasi bagi upaya adaptasi jangka panjang.
Dinas Perikanan Tanggamus, sebagai penggerak, memastikan bahwa setiap batang yang ditanam adalah investasi untuk masa depan lingkungan dan kesejahteraan generasi mendatang.
Kepala Dinas Perikanan Tanggamus, Darma Setiawan, dalam keterangannya kala itu, menggarisbawahi urgensi dan visi di balik inisiatif penting ini. “Pada 7 April lalu, kita bersama-sama menancapkan 500 harapan baru bagi pesisir Tanggamus. Ini adalah bagian dari tanggung jawab kita untuk merespons secara proaktif dinamika iklim yang tak menentu,” ujar Darma Setiawan.
Beliau juga menjelaskan posisi strategis Tanggamus dalam gerakan pelestarian yang lebih luas. “Inisiatif penanaman 500 batang mangrove ini merupakan kontribusi konkret Tanggamus dalam mendukung gerakan nasional. Meskipun kita ketahui bersama ada agenda penanaman mangrove oleh Pemerintah Provinsi Lampung yang puncaknya telah berlangsung pada 8 Mei lalu di Pesawaran, kami di Tanggamus merasa terpanggil untuk memulai langkah nyata di wilayah kami sendiri. Kehadiran Bapak Wakil Bupati saat itu menjadi penegas keseriusan kami,” imbuh Darma Setiawan,
Seperti yang selalu ditekankan oleh Bapak Bupati dan Bapak Wakil Bupati, semangat penanaman ini tidak boleh padam setelah seremoni usai,” seru Darma dengan penuh penekanan.
“Justru, ini adalah titik awal dari sebuah maraton panjang pelestarian yang harus digerakkan oleh seluruh elemen masyarakat secara swadaya. Mangrove yang telah kita tanam ini adalah titipan yang harus kita rawat bersama, kita jaga pertumbuhannya, dan idealnya, kita perluas bersama jangkauannya. Ingatlah, setiap helai daun mangrove adalah nafas bagi ekosistem kita, penyedia manfaat ekologi dan ekonomi yang tak ternilai harganya untuk anak cucu kita.” tambahnya.
Dinas Perikanan optimis, 500 batang mangrove yang telah ditanam akan menjadi embrio bagi hutan pesisir yang lebih kuat dan sehat. Ini berarti perlindungan alami dari erosi, habitat yang subur bagi ikan, kepiting, udang, serta berbagai biota laut lainnya yang menopang mata pencaharian nelayan.
Dalam jangka panjang, ekosistem mangrove yang lestari tidak hanya akan menjaga keseimbangan alam, tetapi juga membuka peluang peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui potensi ekowisata dan sumber daya perikanan yang berkelanjutan.
Pemerintah Kabupaten Tanggamus, melalui Dinas Perikanan, berkomitmen penuh untuk terus mendampingi dan memberdayakan masyarakat dalam menjaga serta mengembangkan kawasan mangrove ini, seraya mengajak seluruh pihak untuk bergandengan tangan demi masa depan Tanggamus yang lebih hijau, tangguh, dan sejahtera.(*Berry)