KABUPATEN TANGGAMUS, LAMPUNG – Dinas Perikanan Kabupaten Tanggamus secara konsisten memperkuat perannya sebagai pendorong utama sektor perikanan, dengan fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir dan kelestarian sumber daya laut. Melalui serangkaian program strategis dan implementasi yang efektif baru-baru ini, Dinas Perikanan telah menorehkan capaian positif, membawa optimisme bagi ribuan keluarga yang bergantung pada sektor kelautan dan perikanan di Tanggamus.(10/05/2025)
Salah satu program unggulan yang menjadi sorotan adalah Gerakan Terpadu Kampung Pesisir (GARDU KASIR), atau dikenal juga sebagai GEMPITA (Gerakan Membangun Masyarakat Pesisir Tanggamus). Program ini bertujuan memberdayakan masyarakat pesisir secara aktif, dengan target menciptakan ekosistem perikanan yang tangguh dari hulu hingga hilir.Fokusnya adalah peningkatan keterampilan nelayan dalam pengelolaan hasil tangkapan, akses terhadap teknologi perikanan modern yang efisien dan ramah lingkungan, serta pengembangan produk olahan bernilai jual tinggi.
Implementasi GARDU KASIR disambut antusiasme tinggi oleh kelompok nelayan, terutama dengan adanya bantuan sarana dan prasarana perikanan yang memantik semangat produktivitas. Seluruh langkah program ini berlandaskan filosofi ekonomi biru (blue economy), yang memastikan pemanfaatan sumber daya laut berjalan seiring upaya konservasi berkelanjutan untuk kelestarian warisan bahari Tanggamus.
Sejalan dengan pemberdayaan komunitas, Dinas Perikanan Tanggamus berkomitmen membangun infrastruktur penunjang vital. Peresmian dan optimalisasi fungsi Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Higienis di Pelabuhan Perikanan Kota Agung menjadi tonggak penting.
Fasilitas modern dan standar kebersihan TPI ini menjamin kualitas hasil tangkapan, yang berdampak pada harga jual lebih baik bagi nelayan, jaminan mutu bagi konsumen, serta membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk perikanan Tanggamus
Visi strategis pengembangan Kawasan Minapolitan – pusat pertumbuhan ekonomi perikanan terintegrasi dan berdaya saing – terus menjadi pedoman kebijakan.
Pengembangan ini mencakup optimalisasi perikanan tangkap dan budidaya komoditas prospektif seperti udang vaname dan kerapu, didukung pendampingan teknis, akses permodalan, dan perluasan jaringan pasar oleh Dinas Perikanan.
Peningkatan kapasitas sumber daya manusia juga menjadi prioritas. Program pelatihan diversifikasi produk olahan hasil laut, khususnya bagi kelompok perempuan pesisir, terus digalakkan. Keterampilan ini membuka alternatif pendapatan, meningkatkan ketahanan pangan keluarga, dan mengangkat peran perempuan dalam ekonomi lokal.
Secara keseluruhan, kinerja terkini Dinas Perikanan Tanggamus menunjukkan dedikasi kuat dalam memajukan sektor perikanan secara komprehensif: mulai dari peningkatan produktivitas berkelanjutan, pemberdayaan masyarakat, penguatan infrastruktur, hingga peningkatan nilai tambah produk. Capaian ini membuktikan bahwa dengan perencanaan matang dan kolaborasi berbagai pihak, sektor perikanan mampu menjadi lokomotif kemajuan daerah dan agen kesejahteraan yang nyata di Tanggamus. (*Berry)