PRINGSEWU, (Akuratnews.pro) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pringsewu, di bawah komando Kepala Dinas Akhmad Fadholi, M.Si., menunjukkan komitmen tegas dalam merevolusi pengelolaan sampah. Dengan pendekatan yang berfokus pada inovasi dan kolaborasi, DLH Pringsewu berhasil mengubah paradigma sampah dari masalah menjadi sumber daya bernilai ekonomi dan edukasi. (08/06/2025)
Serangkaian program terobosan yang digagas Akhmad Fadholi tidak hanya menyasar penanganan di hilir, tetapi juga membangun ekosistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan dari hulu. Hal ini dibuktikan dengan berbagai kegiatan strategis yang melibatkan pemerintah, akademisi, komunitas, hingga pelaku industri.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Pengelolaan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, sinergi dan kolaborasi menjadi kunci utama kami untuk bergerak maju,” tegas Akhmad Fadholi di sela-sela kegiatannya.
Langkah kolaboratif DLH Pringsewu terlihat jelas dari berbagai diskusi dan kerja sama yang dibangun. Sebuah forum diskusi intensif digelar bersama DLH Kabupaten Pesawaran untuk membahas program strategis seperti optimalisasi Bank Sampah, Komposter, Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R), dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
Di tingkat provinsi, DLH Pringsewu menggandeng Ketua Forum Bank Sampah Provinsi Lampung untuk meresmikan Galeri Bank Sampah Jejama Secancanan, yang menjadi etalase produk daur ulang sekaligus pusat edukasi bagi masyarakat.
Kemitraan strategis juga dijalin dengan dunia pendidikan. DLH Pringsewu berkolaborasi dengan SMA Negeri 2 Pringsewu untuk program pengelolaan sampah organik menjadi kertas langsung di lingkungan sekolah. Selain itu, mahasiswa dari Universitas Bandar Lampung (UBL) juga diundang untuk berdiskusi langsung di Gedung TPS 3R Jejama Secancanan, menunjukkan keterbukaan DLH dalam menerima masukan dari kalangan akademisi.
Komitmen untuk merangkul semua elemen masyarakat dibuktikan dengan kunjungan dan pelatihan bersama organisasi perempuan. Pada Rabu, 28 Mei 2025, pengurus Aisyiyah Kabupaten Pringsewu yang diwakili oleh Ibu Arum berkunjung ke TPS 3R.
Kunjungan ini berlanjut dengan Pelatihan Daur Ulang Limbah Sampah Organik Menjadi Kertas Bernilai Ekonomis dalam rangka Milad Aisyiyah ke-108 pada Sabtu, 31 Mei 2025.
Inovasi Produk Unggulan dari LimbahDi bawah arahan Akhmad Fadholi, DLH Pringsewu tidak hanya mengelola, tetapi juga berinovasi.
Salah satu terobosan utamanya adalah pemanfaatan limbah menjadi kertas daur ulang dari bonggol pisang dan limbah dupleks. Inovasi ini bahkan mendapat pendampingan dari Dinas Koperindag Pringsewu untuk pembinaan kepada Pelaku Industri Kecil Menengah (IKM), memastikan produk ini memiliki nilai jual dan dapat menggerakkan ekonomi lokal.
TPS 3R Jejama Secancanan menjadi pusat kreativitas, di mana berbagai produk unggulan lahir. Selain kertas daur ulang, dikembangkan pula Eco Enzyme, Eco Brick, dan Biopori.
Puncak dari kreativitas ini dipamerkan pada perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tingkat Provinsi Lampung. Pringsewu memamerkan kreasi unggulan berupa bantal cantik yang terbuat dari limbah cacahan plastik. Produk ini bahkan mendapat apresiasi langsung dari Wakil Gubernur Provinsi Lampung, Jihan Nurlela, yang menunjukkan potensi besar dari inovasi pengelolaan sampah Pringsewu.
Seluruh program ini ditopang oleh fondasi yang kuat. DLH Pringsewu secara aktif memberikan pembinaan dan dukungan dalam program Adiwiyata, mendorong sekolah-sekolah di Pringsewu untuk menjadi institusi yang peduli dan berbudaya lingkungan.
Di sisi ekonomi, DLH Pringsewu secara rutin memfasilitasi penjualan sampah anorganik yang telah dipilah oleh warga, memberikan insentif ekonomi langsung kepada masyarakat yang berpartisipasi.
“Tujuan akhir kami adalah menciptakan ekonomi sirkular. Sampah yang tadinya dibuang, kini dipilah, diolah menjadi produk inovatif, dan hasilnya kembali untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ini adalah upaya kami mewujudkan inovasi yang berkelanjutan,” tutup Akhmad Fadholi. *RED
+62 821 7748 5498
Akuratnewslampung@gmail.com