gtag('event', 'conversion', {'send_to': 'AW-10806135678/bpbJCJua_ekZEP6W4qAo'});
Tegas, Lugas, Independen.
Example 325x300
Example floating
Example floating
Hukum & Kriminal

Dugaan Penyimpangan di BPKAD Pesawaran Capai Rp 1,4 Miliar

16
×

Dugaan Penyimpangan di BPKAD Pesawaran Capai Rp 1,4 Miliar

Sebarkan artikel ini

Dugaan Penyimpangan di BPKAD  Pesawaran Capai Rp 1,4 Miliar

Pesawaran, (Akuratnews.pro) – LSM Tunas Bangsa menyorot dugaan tindak pidana korupsi yang terjadi di lingkungan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Pesawaran, Lampung, khususnya dalam pelaksanaan perjalanan dinas. Berdasarkan dokumen anggaran yang ditemukan, realisasi belanja perjalanan dinas lintas kabupaten untuk tahun 2024 mencapai angka fantastis, yakni sekitar Rp 931 juta Per tahun.
Ketua LSM Tunas Bangsa, Birman Sandi, berkomitmen untuk menindaklanjuti permasalahan ini dengan bekerja sama dengan aparat penegak hukum setempat.
Mereka akan mendesak agar surat panggilan segera diterbitkan kepada Plt Kepala BPKAD Kabupaten Pesawaran Iswanto, S.E., M.S.Ak, atas dugaan penyalahgunaan anggaran yang dinilai merugikan keuangan negara.

Beban belanja perjalanan dinas yang besar ini dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan daerah yang memiliki tingkat penyerapan anggaran relatif kecil Berikut rincian biaya perjalanan dinas BPKAD Pesawaran tahun 2024:

• Biaya Perjalanan Dinas Biasa: Rp 672.706.000

• Biaya Perjalanan Dinas sekitar wilayah Pesawaran: Rp 48.600.000

• Biaya Sewa Kendaraan Dinas: Rp 210.500.000

• Total keseluruhan anggaran perjalanan dinas mencapai Rp 931.806.000 per tahun. Selain itu, Sandi juga mengungkap bahwa biaya sewa tenaga administrasi sebesar Rp 546.000.000 menambah besarnya angka dugaan penyimpangan di BPKAD Pesawaran menjadi Rp 1.477.806.000 Per tahun.

Menurut Sandi, alokasi dana semacam ini sangat memprihatinkan, terutama karena realisasinya tidak sejalan dengan kepentingan masyarakat atau kebutuhan pembangunan daerah. ia menyoroti bahwa hingga 80% dari dana BPKAD yang dikelola, yaitu Rp 1.477.806.000 dari total anggaran sebesar Rp 1.828.911.500, lebih banyak teralokasikan untuk perjalanan dinas dan sewa tenaga administrasi—pengelolaan yang jauh dari efisiensi maupun manfaat nyata bagi masyarakat.

Sandi juga mengkritik penggunaan anggaran yang cenderung mementingkan kepentingan internal daripada pengembangan daerah atau peningkatan kualitas hidup warga.”Jika dana sebesar itu dialihkan ke sektor produktif, seperti pembangunan infrastruktur atau peningkatan sumber daya manusia, dampaknya tentu akan jauh lebih signifikan, “ujarnya.

Lebih jauh, Sandi mencurigai adanya kejanggalan pada pola pelaporan perjalanan dinas, termasuk jumlah pejabat yang sebenarnya mengikuti kegiatan tersebut. “Dengan anggaran perjalanan dinas tahunan mencapai Rp 931 juta, rata-rata pengeluaran harian ditaksir sekitar Rp 2,6 juta—angka yang dinilai tidak wajar, “ungkap Sandi.

Publik kini menunggu klarifikasi dari Kepala BPKAD Pesawaran, Iswanto, terkait temuan dan dugaan tersebut. Jawaban resmi diharapkan dapat memberikan transparansi sekaligus menjelaskan alasan di balik alokasi anggaran yang menjadi sorotan publik tersebut.*RED

Baca Selengkapnya
Example 300x600
Gulir ke Bawah ↓

Example 120x600

Times Akurat News adalah portal berita Lampung terkemuka yang mendedikasikan diri pada jurnalisme mendalam, dengan fokus utama pada pengawasan dinamika politik dan pemerintahan. Kami hadir sebagai pilar pengungkap fakta, menyajikan laporan yang tajam, akurat, dan independen untuk publik global. Misi kami adalah memastikan publik mendapatkan akses terhadap informasi yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan, terutama dalam isu-isu yang menyangkut kepentingan umum. Prinsip & Etika Jurnalisme Kami Integritas Times Akurat News dibangun di atas empat pilar etika yang tidak dapat ditawar, yang menjadi pedoman bagi seluruh jajaran redaksi kami di mana pun berada

Gg. Sakti No.40 Surabaya, kecatamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung, 35148
0821 7748 5498
TIMES AKURAT NEWS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mengenal KWS KPK: Saluran Aman dan Rahasia untuk Melaporkan Korupsi
Korupsi

Mengenal KWS KPK: Saluran Aman dan Rahasia untuk Melaporkan Korupsi. Artikel ini mengupas secara detail mengenai KPK Whistleblower System (KWS), platform pengaduan rahasia dari Komisi Pemberantasan Korupsi. Dijelaskan bagaimana masyarakat dapat melaporkan dugaan korupsi secara aman, fitur-fitur unggulannya seperti jaminan kerahasiaan dan pemantauan laporan, serta saluran pengaduan lain yang tersedia. Berita ini bertujuan untuk mengedukasi publik tentang cara berpartisipasi aktif dalam pemberantasan korupsi.

Dugaan Korupsi Sistematis Terbongkar, KPK & Kejaksaan Agung Diminta Turun Tangan
Korupsi

PUPR Mesuji Glontorkan Rp 4,2 Miliar untuk Bensin: Dugaan Korupsi Sistematis Terbongkar, KPK & Kejaksaan Agung Diminta Turun Tangan! Artikel investigasi ini membongkar dugaan korupsi sistematis dan skala masif di Dinas PUPR Kabupaten Mesuji pada APBD 2024. Sorotan utama adalah “anggaran monster” senilai Rp 4,2 Miliar untuk belanja bensin yang melanggar standar biaya nasional, skandal tender proyek jalan Rp 6,1 Miliar yang diduga diatur, serta miliaran rupiah “dana siluman” dan anggaran perjalanan dinas fiktif. Berita ini mengungkap bagaimana LSM Tunas Bangsa mendesak KPK dan Kejaksaan Agung untuk segera turun tangan menginvestigasi Kepala Dinas PUPR Mesuji, Ir. Agnatius Syahrizal.

Rotasi Besar Polri, Irjen Pol Helfi Assegaf Jabat Kapolda Lampung Gantikan Irjen Pol Helmy Santika
Berita

Rotasi Besar Polri, Irjen Pol Helfi Assegaf Jabat Kapolda Lampung Gantikan Irjen Pol Helmy Santika. Gerbong mutasi di tubuh Polri kembali bergerak. Irjen Pol Helfi Assegaf resmi ditunjuk sebagai Kapolda Lampung baru menggantikan Irjen Pol Helmy Santika yang mendapat promosi jabatan. Pergantian ini merupakan bagian dari rotasi besar yang melibatkan 60 perwira tinggi dan menengah di Kepolisian Republik Indonesia pada September 2025.

Penelitian Proyek Lampung Selatan
Korupsi

Penelitian Proyek Lampung Selatan: Analisis Mendalam Korupsi Sistemik, Jaringan Kekuasaan, dan Proyek Infrastruktur Bermasalah. Artikel ini adalah sebuah laporan investigasi mendalam yang membongkar dugaan korupsi sistemik di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lampung Selatan. Berawal dari temuan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2023 yang mengungkap kelebihan bayar sebesar Rp2,78 miliar pada 11 proyek infrastruktur, investigasi ini menelusuri jejak masalah hingga ke akar sejarahnya, membandingkan pola yang terjadi saat ini dengan skandal korupsi masif era Bupati Zainudin Hasan. Laporan ini juga menyoroti peran kontroversial Kepala Dinas PUPR saat ini, Hasbie Azka, keluhan monopoli proyek dari kontraktor lokal, serta menganalisis munculnya jaringan kekuasaan baru melalui dinasti politik-bisnis keluarga Djausal, yang puncaknya adalah terpilihnya Rahmat Mirzani Djausal sebagai Gubernur Lampung. Secara keseluruhan, artikel ini memetakan “gurita proyek” yang melibatkan simbiosis antara birokrat, politisi, dan pengusaha, yang mengorbankan kualitas infrastruktur dan merugikan keuangan negara.

Berita

Gebrakan Awal Sekda Marindo Kurniawan Menjinakkan Tantangan Ekonomi, Mendamaikan Polemik Anggaran, dan Menata Birokrasi Lampung. “Kita tidak boleh bicara salah siapa ini, beban siapa. Tapi yang pasti bahwa pemerintahan itu tetap berjalan dan kita harus memastikan bahwa semua permasalahan bisa diselesaikan. Intinya itu proses Kepegawaian ya, kapan waktunya tinggal tunggu.” – Dr. Marindo Kurniawan, Sekdaprov Lampung.

error: Content is protected !!