Gebrakan Awal Sekda Marindo Kurniawan Menjinakkan Tantangan Ekonomi, Mendamaikan Polemik Anggaran, dan Menata Birokrasi Lampung
BANDAR LAMPUNG, (akuratnews.pro) – Baru saja dilantik, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung, Dr. Marindo Kurniawan, langsung dihadapkan pada serangkaian tantangan kompleks yang menguji kepemimpinan. Dari fluktuasi ekonomi makro, polemik defisit anggaran warisan tahun sebelumnya, hingga kebutuhan penataan birokrasi, Marindo tampil sebagai nakhoda yang tenang dan solutif, mengarahkan jalannya roda pemerintahan Provinsi Lampung ke arah yang lebih stabil dan produktif. kepemimpinannya langsung terlihat saat mengikuti Rapat Koordinasi virtual bersama Kementerian Dalam Negeri di Command Center Kantor Gubernur, Senin (30/6/2025).
Agenda ini menjadi penanda awal komitmennya untuk menyelaraskan kebijakan daerah dengan strategi nasional, terutama dalam menghadapi dinamika ekonomi semester I 2025.
Perekonomian Lampung sepanjang paruh pertama tahun 2025 menunjukkan gambaran yang kontradiktif: kinerja ekspor yang cemerlang di satu sisi, dan ancaman inflasi yang membayangi di sisi lain. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan surplus neraca perdagangan Januari-Mei 2025 yang impresif sebesar $1.269,09 juta AS, didorong oleh lonjakan nilai ekspor sebesar 36,98% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Namun, di tengah kabar baik tersebut, laju inflasi menjadi perhatian serius. Inflasi year-on-year pada Juni 2025 tercatat sebesar 2,27%, dengan Kabupaten Mesuji (2,52%) dan Lampung Timur (2,48%) menjadi penyumbang tertinggi.
Menanggapi hal ini, Dr. Marindo Kurniawan menegaskan pentingnya intervensi cepat dan terkoordinasi. “Pemerintah daerah yang mengalami kerawanan inflasi tinggi harus proaktif,” ujarnya, merujuk pada arahan nasional. Ia mendorong pemda terkait untuk segera berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional (BAPANAS) guna mengakses beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang akan kembali didistribusikan pada Juli 2025.Langkah ini menunjukkan gaya kepemimpinan yang tidak hanya mengidentifikasi masalah, tetapi juga langsung menunjuk pada solusi praktis yang tersedia.
Tantangan terbesar yang menanti Marindo datang dari ranah fiskal. Warisan defisit anggaran tahun 2024 sebesar Rp1,82 triliun sempat memicu ketegangan antara Gubernur periode sebelumnya, Arinal Djunaidi, dengan Pj. Gubernur Samsudin. Di tengah saling tuding, Marindo Kurniawan mengambil peran sebagai penengah yang bijaksana dan berorientasi pada solusi.
“Kita tidak boleh bicara salah siapa ini, beban siapa. Tapi yang pasti bahwa pemerintahan itu tetap berjalan dan kita harus memastikan bahwa semua permasalahan bisa diselesaikan,” tegas Marindo saat dimintai keterangan, Senin (7/7/2025).
Pernyataannya yang menyejukkan ini bukan sekadar retorika. Ia secara transparan memaparkan bahwa angka defisit tersebut adalah hasil audit resmi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang telah disampaikan ke DPRD. Ia juga mengurai akar masalahnya, seperti utang Dana Bagi Hasil (DBH) dan tunda bayar.
Lebih penting lagi, ia langsung menyajikan progres penyelesaiannya. “Soal DBH sudah ada konsep penyelesaian bersama bupati dan walikota hingga tahun 2028. Untuk tunda bayar sebesar Rp600 miliar sudah selesai,” ungkapnya.
Dengan dukungan penuh dari Gubernur Mirza dan Wakil Gubernur Jihan, Marindo memastikan bahwa pengelolaan kas daerah ke depan akan lebih cermat untuk mencegah terulangnya tunda bayar. Sikap ini menunjukkan kepemimpinan yang transparan, akuntabel, dan fokus pada penyelesaian masalah, bukan pada konflik politik.
Di samping tantangan ekonomi dan fiskal, Dr. Marindo juga memegang kendali dalam penataan sumber daya manusia di lingkungan Pemprov Lampung. Isu rolling atau perombakan jabatan besar-besaran yang akan digelar pada Jumat, 11 Juli 2025, ditanggapinya dengan profesional.
Saat dikonfirmasi mengenai kabar tersebut, Marindo tidak terjebak dalam spekulasi. Ia menegaskan bahwa proses ini adalah bagian dari dinamika kepegawaian yang wajar dan bertujuan untuk penyegaran organisasi. “Intinya itu proses Kepegawaian ya, kapan waktunya tinggal tunggu,” ujarnya singkat namun lugas.
Langkah ini, yang didahului oleh uji kompetensi, diharapkan dapat mengisi sejumlah jabatan strategis yang kosong, seperti Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Pemberdayaan Desa dan Transmigrasi, serta Direktur RSUD Abdul Moeloek. Ini adalah sinyal kuat bahwa Marindo berkomitmen menciptakan tim birokrasi yang solid, kompeten, dan siap berlari kencang untuk mencapai target-target pembangunan.
Secara keseluruhan, pada pekan-pekan awal masa jabatannya, Dr. Marindo Kurniawan telah menunjukkan kapabilitasnya sebagai seorang orkestrator ulung di pemerintahan. Ia tidak hanya bertindak sebagai administrator, tetapi juga sebagai pemimpin yang mampu meredam gejolak, membangun konsensus, dan mengarahkan seluruh elemen pemerintahan untuk fokus pada satu tujuan: kesejahteraan masyarakat Lampung.
[Rivan/Times Akurat News]
Baca Juga :