Kinerja Fiskal Impresif, Kepala Bapenda Daman Nasir Umumkan Lampung Barat Surplus Rp102,9 Miliar di Semester I-2025
LIWA, LAMPUNG BARAT – Kabupaten Lampung Barat menunjukkan kinerja pengelolaan keuangan yang solid pada paruh pertama tahun 2025. Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), Daman Nasir, mengungkapkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mengalami surplus signifikan sebesar Rp102,9 Miliar per Juli 2025.
Capaian positif ini, menurut Daman Nasir, merupakan cerminan dari strategi pengelolaan anggaran yang prudent dan disiplin. Data yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian Keuangan menjadi dasar klaim ini, menempatkan Lampung Barat dalam posisi fiskal yang sehat di tengah berbagai tantangan ekonomi.
Kunci dari surplus ini terletak pada pengendalian belanja yang cermat diiringi realisasi pendapatan yang berjalan sesuai target. Data DJPK Kemenkeu menunjukkan, realisasi belanja daerah hingga Juli 2025 tercatat sebesar Rp380,39 miliar, atau setara dengan 34,43% dari total pagu APBD sebesar Rp1 triliun.
Di sisi lain, realisasi pendapatan pada periode yang sama justru melaju lebih kencang, mencapai Rp483,29 miliar dari proyeksi pendapatan tahunan sebesar Rp1 triliun.
“Surplus ini adalah hasil dari prinsip kehati-hatian yang kami terapkan,” ujar Daman Nasir. “Kami memastikan bahwa setiap pengeluaran benar-benar produktif, sementara di sisi pendapatan, kami terus mengoptimalkan semua potensi yang ada. Ini adalah buah kerja keras dan sinergi seluruh OPD.”
Meskipun surplus anggaran adalah sebuah prestasi yang patut diapresiasi, angka serapan belanja yang baru mencapai 34,43% di pertengahan tahun juga menjadi catatan penting. Secara analitis, ini bisa mengindikasikan dua hal: keberhasilan efisiensi atau adanya potensi perlambatan dalam eksekusi program-program pembangunan fisik dan sosial.
Pengamat kebijakan publik seringkali menyoroti bahwa serapan anggaran yang rendah di semester pertama bisa menjadi tantangan yang harus dikejar di semester kedua, agar target pembangunan yang telah direncanakan tetap tercapai tepat waktu.
Daman Nasir secara terbuka mengakui bahwa tantangan terbesar bagi Lampung Barat adalah membangun kemandirian fiskal. Saat ini, sumber pendapatan terbesar masih sangat bergantung pada Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) dari pemerintah pusat.
“Ke depan, tugas utama kami di Bapenda adalah terus menggali dan mengintensifkan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD),” tegas Daman. “Optimalisasi pajak daerah, retribusi dari pemanfaatan aset, dan inovasi layanan akan menjadi fokus kami di sisa tahun anggaran ini untuk mengurangi ketergantungan pada dana transfer.”
Dengan posisi kas yang sehat, Lampung Barat kini memiliki modal kuat untuk mengakselerasi program pembangunan di semester kedua, sambil terus berupaya memperkuat fondasi ekonominya secara mandiri.(*)
Kinerja Fiskal Impresif, Kepala Bapenda Daman Nasir Umumkan Lampung Barat Surplus Rp102,9 Miliar di Semester I-2025
Baca Juga :