Tegas, Lugas, Independen.
Example 325x300
Example floating
Example floating
PemerintahanBerita

Mengakhiri Era Bantuan ‘Tembak Gelap’: Pemprov Lampung Luncurkan PMO untuk Pantau Setiap Rupiah Dana Kemiskinan via NIK

405
×

Mengakhiri Era Bantuan ‘Tembak Gelap’: Pemprov Lampung Luncurkan PMO untuk Pantau Setiap Rupiah Dana Kemiskinan via NIK

Sebarkan artikel ini

Mengakhiri Era Bantuan ‘Tembak Gelap’: Pemprov Lampung Luncurkan PMO untuk Pantau Setiap Rupiah Dana Kemiskinan via NIK


BANDAR LAMPUNG, (Akuratnews.pro) – Pemerintah Provinsi Lampung mengambil sebuah langkah fundamental untuk merevolusi cara penanggulangan kemiskinan ekstrem. Di tengah kritik publik mengenai bantuan sosial yang sering kali tumpang-tindih, tidak merata, dan ‘salah sasaran’, Pemprov meluncurkan sebuah “ruang komando digital” bernama Project Management Office (PMO) Data Kemiskinan Ekstrem.

 

Baca Selengkapnya
Example 300x600
Gulir ke Bawah ↓

Inisiatif yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan, ini menandai pergeseran paradigma: dari penyaluran bantuan yang sporadis dan reaktif, menjadi intervensi kemanusiaan yang terukur, personal, dan berbasis data akurat. Tujuannya tegas—memastikan setiap rupiah yang digelontorkan pemerintah benar-benar sampai kepada individu yang paling membutuhkan, tanpa ada lagi yang tercecer.

 

Selama bertahun-tahun, program pengentasan kemiskinan di berbagai daerah, termasuk Lampung, menghadapi masalah klasik: data yang tidak sinkron. Bantuan dari dinas A, B, dan C, ditambah bantuan dari pemerintah pusat dan sumbangan swasta, sering kali berjalan sendiri-sendiri. Akibatnya, ada keluarga yang menerima bantuan ganda, sementara di sudut lain ada keluarga miskin yang sama sekali tidak tersentuh.

 

PMO ini lahir untuk memecahkan masalah tersebut. Ia dirancang sebagai tulang punggung atau “dapur pacu” yang akan mengintegrasikan seluruh data krusial:

  • Identitas dan Lokasi: Siapa saja penduduk miskin ekstrem dan di mana kantong-kantong kemiskinan berada.

 

  • Akar Masalah: Analisis mendalam mengenai penyebab kemiskinan di setiap wilayah (misalnya: akses pendidikan, kesehatan, atau ketiadaan lapangan kerja).

 

  • Penerima Manfaat: Data historis yang akurat mengenai siapa saja yang telah menerima bantuan apa pun.

 

“Data yang terkumpul akan diolah secara cermat oleh Badan Pusat Statistik (BPS),” tegas Sekdaprov Marindo Kurniawan dalam rapat presentasi PMO, Senin (14/7/2025).

 

“Pemerintah Provinsi akan menyasar secara spesifik siapa saja masyarakat yang mengalami kemiskinan ekstrem dan dari wilayah mana saja mereka berasal, memastikan bantuan tepat sasaran dan berdaya guna.”

 

Kunci dari revolusi data ini terletak pada penggunaan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai basis data tunggal. Mahir Bayasut dari Tim Kajian Percepatan Pembangunan Provinsi Lampung menjelaskan mekanisme canggih di balik PMO.

 

“Kami ingin menarik seluruh total bantuan, baik dari perorangan maupun sumber lainnya, serta mendata semua dinas yang telah menyalurkan bantuan,” urai Mahir.

 

Dengan NIK sebagai porosnya, pemerintah dapat melakukan ‘layering’ atau pelapisan bantuan. Artinya, setiap individu miskin ekstrem akan memiliki profil digital yang berisi kebutuhannya yang spesifik.

 

“Pemberian bantuan akan disesuaikan dengan data kebutuhan perorangan dan kondisi lingkungan. Ini memastikan tidak ada lagi bantuan seragam yang tidak efektif,” tambah Mahir.

 

Secara teoretis, inisiatif PMO ini sangat menjanjikan dan membawa dampak signifikan:

  1. Efisiensi Anggaran: Mencegah pemborosan dan alokasi ganda, sehingga anggaran yang terbatas bisa menjangkau lebih banyak orang.
  2. Kebijakan Berbasis Bukti: Pemerintah tidak lagi membuat kebijakan berdasarkan asumsi, melainkan data riil dari lapangan.
  3. Akuntabilitas dan Transparansi: Setiap rupiah dapat dilacak alirannya, dari kas daerah hingga ke kantong penerima manfaat, meminimalisir celah korupsi.

Namun, inisiatif ambisius ini bukannya tanpa tantangan krusial:

  • Akurasi Data di Tingkat Bawah: Keberhasilan PMO sangat bergantung pada keakuratan pendataan di tingkat desa/kelurahan. Jika data awal sudah salah, maka seluruh sistem akan gagal.

 

  • Perlindungan Data Pribadi: Penggunaan NIK secara masif untuk ‘layering’ bantuan memunculkan isu perlindungan data pribadi yang harus dijamin keamanannya oleh pemerintah.

 

  • Risiko Eksklusi: Bagaimana sistem akan menangani warga miskin ekstrem yang tidak terdata atau tidak memiliki NIK? Mereka berisiko menjadi kelompok yang paling rentan untuk “tidak terlihat” oleh sistem.

 

Pada akhirnya, keberhasilan PMO Data Kemiskinan Ekstrem ini tidak akan diukur dari kecanggihan teknologinya, melainkan dari dampak nyata yang dirasakan oleh masyarakat paling rentan di Lampung. Ini adalah pertaruhan besar Pemprov Lampung untuk membuktikan bahwa teknologi dan data bisa menjadi senjata paling ampuh untuk mewujudkan keadilan sosial.(*)

 

Baca Juga:

Example 300250
Example 120x600

Times Akurat News adalah portal berita terpopuler daerah lampung khususnya pada berita pemerintahan yang dikenal sebagai pengungkap fakta pemerintah. kami menyajika informasi akurat terpercaya yang menghadirkan informasi terkini dan mendalam dari berbagai perspektif. Dengan slogan Menyajikan berita akurat bukan sekedar cerita, kami hadir untuk memenuhi kebutuhan pembaca akan berita yang akurat, cepat, dan relevan.

{Gg. Sakti No.40 Surabaya} {kecatamatan Kedaton}, {Kota Bandar Lampung} {35148}
082177485498
TIMES AKURAT NEWS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!