Tegas, Lugas, Independen.
Example 325x300
Example floating
Example floating
Korupsi

Skandal Anggaran ATK DPRD Bandar Lampung: Rp2,1 Miliar Diduga Jadi Bancakan, Negara Potensi Rugi Miliaran!

8778
×

Skandal Anggaran ATK DPRD Bandar Lampung: Rp2,1 Miliar Diduga Jadi Bancakan, Negara Potensi Rugi Miliaran!

Sebarkan artikel ini
Anggaran ATK DPRD Bandar Lampung Rp 2,1 Miliar Dinilai Janggal, LSM: Kebutuhan Wajar Hanya Rp 74 Juta.

 

Skandal Anggaran ATK DPRD Bandar Lampung: Rp2,1 Miliar Diduga Jadi Bancakan, Negara Potensi Rugi Miliaran!


Anggaran ATK DPRD Bandar Lampung Rp 2,1 Miliar Dinilai Janggal, LSM: Kebutuhan Wajar Hanya Rp 74 Juta.

BANDAR LAMPUNG – Dugaan praktik korupsi dan pemborosan anggaran kembali mencoreng wajah lembaga legislatif. Kali ini, sorotan tajam mengarah ke DPRD Kota Bandar Lampung terkait alokasi anggaran belanja alat bahan kegiatan kantor (ATK) dalam APBD 2024 yang mencapai angka fantastis Rp2,1 miliar.

Baca Selengkapnya
Example 300x600
Gulir ke Bawah ↓

 

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Tunas Bangsa, melalui Perwakilan, H. Ronaldo Munthe S.H., mengungkap temuan ini dan mendesak aparat penegak hukum segera melakukan investigasi menyeluruh. Angka Rp2,1 miliar tersebut, menurut Ronaldo, terindikasi kuat sebagai pemborosan yang disengaja dan berpotensi menjadi ladang korupsi.

 

Dana jumbo itu terbagi dalam 96 paket pengadaan, dengan rincian mencengangkan:

• Biaya Cetak Dokumen (30 paket): Rp1.246.766.557

• Pembelian Alat Tulis Kantor (34 paket): Rp810.468.414

• Pengadaan Kertas dan Cover (30 paket): Rp124.404.585

“Alokasi ini jauh dari kata wajar dan sengaja mengabaikan prinsip efisiensi, efektivitas, serta kehematan anggaran,” tegas Ronaldo.

 

Ia membandingkan temuan tersebut dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49 Tahun 2023 tentang Standar Biaya Masukan (SBM) Tahun 2024.

 

Menurut analisis LSM Tunas Bangsa, jika mengacu pada SBM yang ditetapkan pemerintah, anggaran wajar untuk seluruh kebutuhan ATK 50 anggota DPRD Kota Bandar Lampung (terdiri dari berbagai fraksi: PDIP 6, PAN 4, PKS 7, Nasdem 7, Golkar 6, Gerindra 10, Demokrat 5, dan PKB 5 anggota) seharusnya tidak lebih dari Rp74 juta per tahun. “Standar biaya alat dan bahan per anggota dewan hanya Rp1.480.000 per tahun sesuai peraturan. Ini ironis!” seru Ronaldo.

 

Dengan realisasi anggaran yang membengkak hingga Rp2,1 miliar (atau tepatnya Rp2.107.639.556 seperti yang dipertanyakan), LSM Tunas Bangsa menduga kuat telah terjadi manipulasi dan permainan anggaran di internal lembaga tersebut.

 

“Kami menduga alokasi belanja alat bahan ini telah menjadi modus oknum tertentu untuk menggelembungkan aliran APBD sebagai lahan empuk demi keuntungan pribadi. Potensi kerugian negara kami taksir mencapai Rp2.107.639.556 per tahun dari pos ini saja,” ungkap Ronaldo dengan nada tinggi.

 

Kecurigaan adanya unsur kesengajaan dalam perencanaan anggaran ini, lanjutnya, seolah menegaskan bahwa aturan yang berlaku sengaja diabaikan oleh oknum-oknum tertentu.

 

Lebih lanjut, Ronaldo menyoroti kontradiksi alokasi anggaran ATK yang fantastis ini dengan era pemerintahan berbasis elektronik (digitalisasi) yang digaungkan pemerintah. Seharusnya, DPRD Kota Bandar Lampung sudah dapat memangkas penggunaan kertas dan biaya ATK lainnya secara signifikan.

 

Sangat ironis jika di era digital seperti sekarang, DPRD Kota Bandar Lampung masih mengalokasikan anggaran sebesar itu untuk ATK, bahan cetak, kertas, maupun cover.

 

Padahal, dengan sistem administrasi berbasis teknologi informasi, semua dokumen anggaran serta hasil musrenbang seharusnya sudah dikelola secara digital dan efisien,” kritiknya.

 

LSM Tunas Bangsa secara terbuka mendesak aparat penegak hukum, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan, untuk segera turun tangan melakukan investigasi mendalam guna mengungkap dugaan penyelewengan anggaran yang merugikan uang rakyat ini.

 

Hingga berita ini diturunkan, pihak DPRD Kota Bandar Lampung belum memberikan tanggapan resmi terkait tudingan serius mengenai dugaan penggelembungan anggaran ATK dan potensi korupsi di lingkungan sekretariat mereka. Publik kini menunggu transparansi dan akuntabilitas dari para wakil rakyatnya. (*)

 

Anggaran ATK DPRD Bandar Lampung Rp 2,1 Miliar Dinilai Janggal, LSM: Kebutuhan Wajar Hanya Rp 74 Juta.

 

[Rivan/Times Akurat News]

 

Baca Juga :

 

Example 300250
Example 120x600

Times Akurat News adalah portal berita terpopuler daerah lampung khususnya pada berita pemerintahan yang dikenal sebagai pengungkap fakta pemerintah. kami menyajika informasi akurat terpercaya yang menghadirkan informasi terkini dan mendalam dari berbagai perspektif. Dengan slogan Menyajikan berita akurat bukan sekedar cerita, kami hadir untuk memenuhi kebutuhan pembaca akan berita yang akurat, cepat, dan relevan.

{Gg. Sakti No.40 Surabaya} {kecatamatan Kedaton}, {Kota Bandar Lampung} {35148}
082177485498
TIMES AKURAT NEWS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LSM Soroti Anggaran Pemeliharaan Rp 19,6 Miliar DLH Bandar Lampung Pasca Viral Truk Rusak
Korupsi

LSM Soroti Anggaran Pemeliharaan Rp 19,6 Miliar DLH Bandar Lampung Pasca Viral Truk Rusak, Anggaran Rp 19,6 Miliar untuk 73 truk itu logika dari mana? Seharusnya armada kinclong, bukan rongsok dan viral di jalan. Ini penghinaan terhadap akal sehat. Jangan biarkan uang rakyat menguap begitu saja. Kami mendesak APH segera turun tangan. Audit tuntas anggaran ini dan seret pelakunya jika terbukti ada penyelewengan!

Sekda Marindo Jadikan Evaluasi APBD 'Ujian Kelayakan' bagi Kepala Daerah
Pemerintahan

Sinyal Keras dari Pemprov: Sekda Marindo Jadikan Evaluasi APBD ‘Ujian Kelayakan’ bagi Kepala Daerah. Tanggung jawab Provinsi bukan hanya mengelola APBD sendiri, tapi memastikan setiap rupiah di kabupaten/kota juga dikelola dengan benar. Kami adalah benteng pertahanan pertama dan terakhir dalam menjaga akuntabilitas. Sebelum BPK turun, ‘BPK internal’ Provinsi harus sudah bekerja.

error: Content is protected !!