gtag('event', 'conversion', {'send_to': 'AW-10806135678/bpbJCJua_ekZEP6W4qAo'});
Tegas, Lugas, Independen.
Example 325x300
Example floating
Example floating
Korupsi

Skandal Anggaran ATK DPRD Bandar Lampung: Rp2,1 Miliar Diduga Jadi Bancakan, Negara Potensi Rugi Miliaran!

2281
×

Skandal Anggaran ATK DPRD Bandar Lampung: Rp2,1 Miliar Diduga Jadi Bancakan, Negara Potensi Rugi Miliaran!

Sebarkan artikel ini
Anggaran ATK DPRD Bandar Lampung Rp 2,1 Miliar Dinilai Janggal, LSM: Kebutuhan Wajar Hanya Rp 74 Juta.

 

BANDAR LAMPUNG, (Akuratnews pro) – Dugaan praktik korupsi dan pemborosan anggaran kembali mencoreng wajah lembaga legislatif. Kali ini, sorotan tajam mengarah ke DPRD Kota Bandar Lampung terkait alokasi anggaran belanja alat bahan kegiatan kantor (ATK) dalam APBD 2024 yang mencapai angka fantastis Rp2,1 miliar.

Baca Selengkapnya
Example 300x600
Gulir ke Bawah ↓

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Tunas Bangsa, melalui Perwakilan, H. Ronaldo Munthe S.H., mengungkap temuan ini dan mendesak aparat penegak hukum segera melakukan investigasi menyeluruh.

Angka Rp2,1 miliar tersebut, menurut Ronaldo, terindikasi kuat sebagai pemborosan yang disengaja dan berpotensi menjadi ladang korupsi.
Dana jumbo itu terbagi dalam 96 paket pengadaan, dengan rincian mencengangkan:

• Biaya Cetak Dokumen (30 paket): Rp1.246.766.557

• Pembelian Alat Tulis Kantor (34 paket): Rp810.468.414

• Pengadaan Kertas dan Cover (30 paket): Rp124.404.585

“Alokasi ini jauh dari kata wajar dan sengaja mengabaikan prinsip efisiensi, efektivitas, serta kehematan anggaran,” tegas Ronaldo. Ia membandingkan temuan tersebut dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49 Tahun 2023 tentang Standar Biaya Masukan (SBM) Tahun 2024.

Menurut analisis LSM Tunas Bangsa, jika mengacu pada SBM yang ditetapkan pemerintah, anggaran wajar untuk seluruh kebutuhan ATK 50 anggota DPRD Kota Bandar Lampung (terdiri dari berbagai fraksi: PDIP 6, PAN 4, PKS 7, Nasdem 7, Golkar 6, Gerindra 10, Demokrat 5, dan PKB 5 anggota) seharusnya tidak lebih dari Rp74 juta per tahun.

“Standar biaya alat dan bahan per anggota dewan hanya Rp1.480.000 per tahun sesuai peraturan. Ini ironis!” seru Ronaldo.

Dengan realisasi anggaran yang membengkak hingga Rp2,1 miliar (atau tepatnya Rp2.107.639.556 seperti yang dipertanyakan), LSM Tunas Bangsa menduga kuat telah terjadi manipulasi dan permainan anggaran di internal lembaga tersebut.

“Kami menduga alokasi belanja alat bahan ini telah menjadi modus oknum tertentu untuk menggelembungkan aliran APBD sebagai lahan empuk demi keuntungan pribadi. Potensi kerugian negara kami taksir mencapai Rp2.107.639.556 per tahun dari pos ini saja,” ungkap Ronaldo dengan nada tinggi.

Kecurigaan adanya unsur kesengajaan dalam perencanaan anggaran ini, lanjutnya, seolah menegaskan bahwa aturan yang berlaku sengaja diabaikan oleh oknum-oknum tertentu.

Lebih lanjut, Ronaldo menyoroti kontradiksi alokasi anggaran ATK yang fantastis ini dengan era pemerintahan berbasis elektronik (digitalisasi) yang digaungkan pemerintah.

Seharusnya, DPRD Kota Bandar Lampung sudah dapat memangkas penggunaan kertas dan biaya ATK lainnya secara signifikan.

Sangat ironis jika di era digital seperti sekarang, DPRD Kota Bandar Lampung masih mengalokasikan anggaran sebesar itu untuk ATK, bahan cetak, kertas, maupun cover.

Padahal, dengan sistem administrasi berbasis teknologi informasi, semua dokumen anggaran serta hasil musrenbang seharusnya sudah dikelola secara digital dan efisien,” kritiknya.

LSM Tunas Bangsa secara terbuka mendesak aparat penegak hukum, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan, untuk segera turun tangan melakukan investigasi mendalam guna mengungkap dugaan penyelewengan anggaran yang merugikan uang rakyat ini.

Hingga berita ini diturunkan, pihak DPRD Kota Bandar Lampung belum memberikan tanggapan resmi terkait tudingan serius mengenai dugaan penggelembungan anggaran ATK dan potensi korupsi di lingkungan sekretariat mereka. Publik kini menunggu transparansi dan akuntabilitas dari para wakil rakyatnya. *RED

Example 120x600

Times Akurat News adalah portal berita Lampung terkemuka yang mendedikasikan diri pada jurnalisme mendalam, dengan fokus utama pada pengawasan dinamika politik dan pemerintahan. Kami hadir sebagai pilar pengungkap fakta, menyajikan laporan yang tajam, akurat, dan independen untuk publik global. Misi kami adalah memastikan publik mendapatkan akses terhadap informasi yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan, terutama dalam isu-isu yang menyangkut kepentingan umum. Prinsip & Etika Jurnalisme Kami Integritas Times Akurat News dibangun di atas empat pilar etika yang tidak dapat ditawar, yang menjadi pedoman bagi seluruh jajaran redaksi kami di mana pun berada

Gg. Sakti No.40 Surabaya, kecatamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung, 35148
0821 7748 5498
TIMES AKURAT NEWS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mengenal KWS KPK: Saluran Aman dan Rahasia untuk Melaporkan Korupsi
Korupsi

Mengenal KWS KPK: Saluran Aman dan Rahasia untuk Melaporkan Korupsi. Artikel ini mengupas secara detail mengenai KPK Whistleblower System (KWS), platform pengaduan rahasia dari Komisi Pemberantasan Korupsi. Dijelaskan bagaimana masyarakat dapat melaporkan dugaan korupsi secara aman, fitur-fitur unggulannya seperti jaminan kerahasiaan dan pemantauan laporan, serta saluran pengaduan lain yang tersedia. Berita ini bertujuan untuk mengedukasi publik tentang cara berpartisipasi aktif dalam pemberantasan korupsi.

Dugaan Korupsi Sistematis Terbongkar, KPK & Kejaksaan Agung Diminta Turun Tangan
Korupsi

PUPR Mesuji Glontorkan Rp 4,2 Miliar untuk Bensin: Dugaan Korupsi Sistematis Terbongkar, KPK & Kejaksaan Agung Diminta Turun Tangan! Artikel investigasi ini membongkar dugaan korupsi sistematis dan skala masif di Dinas PUPR Kabupaten Mesuji pada APBD 2024. Sorotan utama adalah “anggaran monster” senilai Rp 4,2 Miliar untuk belanja bensin yang melanggar standar biaya nasional, skandal tender proyek jalan Rp 6,1 Miliar yang diduga diatur, serta miliaran rupiah “dana siluman” dan anggaran perjalanan dinas fiktif. Berita ini mengungkap bagaimana LSM Tunas Bangsa mendesak KPK dan Kejaksaan Agung untuk segera turun tangan menginvestigasi Kepala Dinas PUPR Mesuji, Ir. Agnatius Syahrizal.

Korupsi

Di Balik Prestasi WTP Mesuji, Bom Waktu Korupsi di Anggaran PUPR 2024. Investigasi mendalam mengungkap dugaan korupsi di Dinas PUPR Mesuji di balik prestasi WTP. Temuan janggal BPK terkait belanja solar fiktif Rp9,3 Miliar menjadi alarm serius untuk potensi penyelewengan APBD 2024.
Investigasi mendalam mengungkap dugaan korupsi di Dinas PUPR Mesuji di balik prestasi WTP. Temuan janggal BPK terkait belanja solar fiktif Rp9,3 Miliar menjadi alarm serius untuk potensi penyelewengan APBD 2024.

Catatan: Deskripsi langsung menyoroti kata kunci utama: korupsi, PUPR Mesuji, WTP, BPK, solar fiktif, dan APBD 2024.

Korupsi

KADIS DPLH Bungkam, Dugaan Korupsi di Pesawaran Semakin Menguat. membongkar dugaan korupsi sistematis dalam Rencana Umum Pengadaan Dinas Pertanahan dan Lingkungan Hidup (DPLH) Kabupaten Pesawaran untuk APBD 2024. Dengan total anggaran Rp 2,45 miliar, analisis mengungkap modus operandi busuk seperti penggelembungan harga (mark-up) brutal pada sewa alat berat dan pakaian dinas, serta pemecahan puluhan paket pengadaan untuk menghindari lelang terbuka. Dugaan semakin diperkuat dengan alokasi anggaran swakelola yang tidak wajar dan berpotensi fiktif. Kepala Dinas DLH, Dra. Linda Sari, M.M., memilih bungkam saat dikonfirmasi, menambah kecurigaan publik atas praktik lancung yang merugikan keuangan negara.

Penelitian Proyek Lampung Selatan
Korupsi

Penelitian Proyek Lampung Selatan: Analisis Mendalam Korupsi Sistemik, Jaringan Kekuasaan, dan Proyek Infrastruktur Bermasalah. Artikel ini adalah sebuah laporan investigasi mendalam yang membongkar dugaan korupsi sistemik di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lampung Selatan. Berawal dari temuan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2023 yang mengungkap kelebihan bayar sebesar Rp2,78 miliar pada 11 proyek infrastruktur, investigasi ini menelusuri jejak masalah hingga ke akar sejarahnya, membandingkan pola yang terjadi saat ini dengan skandal korupsi masif era Bupati Zainudin Hasan. Laporan ini juga menyoroti peran kontroversial Kepala Dinas PUPR saat ini, Hasbie Azka, keluhan monopoli proyek dari kontraktor lokal, serta menganalisis munculnya jaringan kekuasaan baru melalui dinasti politik-bisnis keluarga Djausal, yang puncaknya adalah terpilihnya Rahmat Mirzani Djausal sebagai Gubernur Lampung. Secara keseluruhan, artikel ini memetakan “gurita proyek” yang melibatkan simbiosis antara birokrat, politisi, dan pengusaha, yang mengorbankan kualitas infrastruktur dan merugikan keuangan negara.

error: Content is protected !!